Vaping 101

Apakah Vape Memiliki Kalori?

Apakah Vape Memiliki Kalori

Vaping telah menjadi alternatif populer dibandingkan rokok tradisional, namun banyak orang mempertanyakan dampaknya terhadap kesehatan dan gaya hidup mereka, khususnya terkait kalori dan penambahan berat badan. Artikel ini akan membahas berbagai aspek topik ini, termasuk vape rasa, vape sekali pakai, dan merek tertentu seperti Breeze, Fume, Hyde, Lost Mary, dan Puff Bar. Kami juga akan menjawab pertanyaan tentang vaping saat berpuasa dan potensi kandungan kalori dari jus vape dan pena vape.

Ketika rokok elektronik minyak (e-liquid) diatomisasi menjadi uap, tingkat penyerapan kalori tubuh manusia sangat rendah. Berikut adalah beberapa poin rinci untuk menjelaskan hal ini:

Komponen E-Liquid

E-liquid biasanya terdiri dari:

  1. Propilen Glikol (PG): Sekitar 4 kalori per gram jika tertelan.
  2. Gliserin Sayuran (VG): Sekitar 4.32 kalori per gram jika tertelan.
  3. Nikotin: Tidak ada nilai kalori yang signifikan.
  4. Penyedap rasa: Umumnya kandungan kalori minimal.

Proses Penguapan dan Penghirupan

  1. Penguapan:
    • E-liquid dipanaskan dan berubah menjadi uap, terutama terdiri dari PG, VG, nikotin, dan perasa.
    • PG dan VG bertanggung jawab atas produksi uap dan “pukulan di tenggorokan”.
  2. Inhalasi:
    • Saat uapnya dihirup, nikotin dan beberapa perasa diserap ke dalam aliran darah melalui paru-paru.
    • PG dan VG sebagian besar tetap dalam bentuk uap dan dihembuskan.

Mekanisme Penyerapan Kalori

  1. Penyerapan Paru-paru:
    • Paru-paru dirancang untuk bertukar gas, terutama oksigen dan karbon dioksida, dan tidak efisien dalam menyerap zat gizi makro, termasuk kalori dari PG dan VG.
    • Sebagian besar PG dan VG yang diuapkan dihembuskan daripada diserap.
  2. Kontribusi Kalori:
    • Sekalipun sejumlah kecil PG dan VG diserap, jumlahnya sangat kecil sehingga asupan kalori dapat diabaikan.
    • Tujuan utama vaping adalah pengiriman nikotin, bukan konsumsi kalori.

Perspektif Ilmiah

  • Asupan Kalori Dapat Diabaikan:
    • Studi ilmiah dan pakar kesehatan sepakat bahwa kontribusi kalori dari vaping sangat minim hingga tidak ada sama sekali.
    • Komponen utama uap, PG, dan VG, tidak berkontribusi signifikan terhadap asupan kalori saat dihirup.

Kesimpulan

Tingkat penyerapan kalori dari e-liquid yang diatomisasi sangat rendah. Proses vaping tidak menghasilkan asupan kalori yang signifikan karena paru-paru tidak dirancang untuk menyerap kalori dari zat yang dihirup, dan sebagian besar PG dan VG yang diuapkan dihembuskan. Oleh karena itu, vaping memiliki dampak yang dapat diabaikan terhadap asupan kalori harian.

Vaping saat berpuasa secara umum diperbolehkan karena kandungan kalori yang minimal tidak membatalkan puasa. Namun, penting untuk mempertimbangkan tujuan dan preferensi puasa pribadi. Secara keseluruhan, vaping bukanlah sumber kalori, dan dampaknya terhadap berat badan serta asupan kalori dapat diabaikan.

FAQ tentang Vaping dan Kalori

1. Apakah vape beraroma mengandung kalori?

Vape beraroma, termasuk vape tanpa rasa, tidak mengandung kalori yang signifikan karena perasa dirancang untuk rasa dan aroma tanpa berkontribusi pada asupan kalori.

2. Apakah vape sekali pakai menambah kalori?

Tidak, vape sekali pakai menggunakan e-liquid dengan PG, VG, perasa, dan nikotin, yang tidak menyumbang kalori.

3. Berapa kandungan kalori vape?

Vape memiliki kandungan kalori yang dapat diabaikan. Meskipun VG mengandung kalori bila dikonsumsi secara oral, penguapan dan penghirupan tidak menghasilkan penyerapan kalori yang berarti.

4. Apakah merek vape tertentu menambah kalori?

Merek seperti Breeze, Fume, Hyde, Lost Mary, Elf Bar, dan Puff Bar menggunakan e-liquid dengan bahan yang tidak menyumbang kalori signifikan saat diuapkan dan dihirup.

5. Bisakah vaping menyebabkan penambahan berat badan?

Vaping sendiri kecil kemungkinannya menyebabkan penambahan berat badan karena minimnya asupan kalori dari vapor. Nikotin dalam e-liquid dapat memengaruhi metabolisme dan nafsu makan, sehingga berpotensi menyebabkan penurunan berat badan pada beberapa pengguna. Berhenti vaping atau merokok dapat menyebabkan penambahan berat badan karena nafsu makan kembali normal.

6. Apakah vaping membatalkan puasa?

Vaping umumnya tidak membatalkan puasa karena tidak memasukkan kalori yang signifikan ke dalam tubuh. Beberapa orang yang menjalankan puasa mungkin mempertimbangkan apa pun selain air untuk berbuka puasa. Nikotin dan perasa dalam vape mungkin memiliki efek metabolisme kecil tetapi tidak akan mengganggu puasa secara signifikan.

7. Apakah jus vape, pena vape, dan pod mengandung kalori?

Jus vape dan bahan-bahan dalam pena vape dan polong memiliki kandungan kalori minimal hingga dapat diabaikan. Ketika diuapkan dan dihirup, mereka tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan kalori.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *